Gaji UMR Kota Probolinggo Lengkap dari Tahun 2021 sampai 2016

Gaji Umr Kota Probolinggo jika Berdasarkan surat keputusan Gubernur Jawa Timur terkait UMR tahun 2021, No. 188/538/KPTS/013/2020. Dalam aturan tersebut dinyatakan bahwa, di antara 37 kabupaten kota yang ada di Jawa Timur, terdapat 11 daerah yang angka UMR nya sama dengan besaran UMR tahun 2020. Untuk UMR Kota Probolinggo sendiri mengalami kenaikan hingga Rp. 30.000.

Kabupaten kota tersebut meliputi Sampang, Kota Madiun, Sumenep, Bondowoso, Nganjuk, bangkalan, Tuban, Jember, Lumajang, Banyuwangi, Bondowoso, dan Jombang. Bagi Anda yang kebetulan tinggal di kabupaten kota tersebut, tentu tidak perlu berkecil hati. Karena keputusan akan naik tidaknya besaran UMR tentu sudah melewati berbagai tahapan yang tidak singkat. Sementara selain kabupaten kota tersebut, mengalami kenaikan UMR dengan besaran yang berbeda-beda.

Kenaikan besaran angka UMR kabupaten kota di Jawa Timur ini sangat beragam. Ada yang hanya mengalami kenaikan Rp. 25.000, Rp. 30.000, Rp. 47.000, hingga Rp. 100.000. Meski kenaikannya tidak terbilang besar, Anda tetap harus bersyukur, karena masih ada 11 kabupaten kota yang bahkan angka UMR nya tidak bergerak sama sekali.

Dengan kenaikan tersebut, dapat dilihat, bahwa UMR Kota Probolinggo di tahun 2021 menjadi Rp 2.350.000,00. Untuk ukuran UMR di Jawa Timur, angka tersebut masih terbilang tinggi. Karena jika diurutkan antara ke 37 kabupaten kota di Jawa Timur, maka Kota Probolinggo masih menduduki peringkat pertengahan. Dan UMR  paling kecil ditempati oleh Kabupaten Sampang dengan besraan UMR Rp 1.913.321,73.

UMR Kota Probolinggo 2021 Hingga Tahun 2016

Jika Anda pensaran dengan besaran UMR Kota Probolinggo dari tahun ke tahunnya, maka Anda bisa melihat daftarnya di bawah ini.

Perekonomian di Kota Probolinggo

Dari tahun ke tahun, perekonomian di Kota Probolinggo kerap mengalami kenaikan. Di tahun 2018 sendiri, perekonomian di kota ini mencapai hingga 5,94%. Dan angka ini diukur berdasarkan PDRB atau Produk Domestik Regional Bruto yang didasarkan pada harga baku, yang saat itu mencapai angka Rp 10.542.442,18 juta. Sementara itu, jika PDRB nya didasarkan pada harga konstan di tahun 2010, maka angkanya juga masih tergolong tinggi, yakni  sebesar Rp 7.871.816,68 juta.

Pertumbuhan ekonomi Kota Probolinggo di tahun 2018 ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Kota probolinggo setahun sebelumnya yang hanya mencapai angka 5,88 persen saja. Dan apabila kita lihat lebih detail dari faktor produksi, maka nyaris seluruh kategori usaha di kota ini mengalami yang namanya pertumbuhan. Dan semuanya bernilai positif pastinya. Hanya saja, di sektor lapangan usaha pertanian, perikanan, dan kehutanan tampaknya justru megalami kendala dan hambatan. Karena pertumbuhannya cenderung terhambat, alias lambat.

Sementara di tahun 2019, perekonomian Kota Probolinggo setahun kemudian naik lagi. Dan pertumbuhan ini diharapkan akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Karena dengan adanya peningkatan perekonomian tentu akan memberikan dampak yang baik bagi masyarakat di Kota Probolinggo itu sendiri.

Nah, di Probolinggo sendiri, terdapat tiga penopang struktur ekonominya, hal ini meliputi lapangan usaha, seperti lapangan usaha perdagangan besar, eceran, sepeda motor, reparasi, hingga lapangan usaha pergudangan dan transportasi. Dan ketiganya terus mengalami kenaikan yang signifikan.

Dengan melihat perkembangan perekonomian Kota Probolinggo tersebut kita optimis, bahwa kota ini akan terus maju dan mampu mengembangkan seluruh potensi yang ada di dalamnya. Sehingga taraf hidup masyarakat di Kota Probolinggo juga akan merasakan dampaknya. Seiring meningkatnya pula umr kota probolinggo dan umr kabupaten Probolinggo.

Demikian sekilas tentang UMR Kabupaten Probolinggo. Semoga bermanfaat.